Baccarat, salah satu kristal terbening di dunia bukan menjadi rahasia lagi. Bahkan si bening ini memiliki "rumah tersendiri" sebagai tempat menyimpan desain-desain kristal indahnya. Museum Baccarat ada dua di dunia, terletak di Paris, Perancis dan Moskow, Rusia.
Museum Baccarat di Paris merupakan sebuah museum pribadi koleksi kristal Baccarat. Museum ini didirikan di bekas sebuah puri Marie Laure de Noailles pada tahun 2003, dengan dekorasi yang dirancang oleh arsitek kenamaan, Philippe Starck.
Dengan luas 3.000 meter persegi, Philippe Starck memberikan sentuhan kemewahan di dalamnya. Museum ini memiliki ruang pameran kesenian kaca, termasuk vas, piring, gelas dan koleksi terbatas karya perancang Georges Chevalier, Ettore Scottsass, Roberto Sambonet, Van day truex dan marcial Berro. Di museum ini juga terdapat beberapa cindera mata yang diberikan kepada beberapa kepala negara, Raja, dan Kaisar seperti untuk Kaisar Jepang, Pangeran Inggris, dan Josephine Baker.
Sukses dengan sentuhan elegan berbalut kemewahan museum Baccarat di Paris, Phillipe Starck didaulat membangun museum Baccarat di Moskow pada tahun 2008. Kehadiran museum Baccarat di Moskow seolah-olah menjawab kebutuhan kaum jet set di Rusia setelah 70 tahun terpuruk di era Soviet. Berlokasi di sebuah bangunan yang menjadi landmark di sudut treyaovsky proyezd, Philippe Starck menciptakan interior berkelas bagi salah satu kota dengan kemajuan ekonomi tertinggi di dunia tersebut.
Museum Baccarat Moskow ini menempati gedung berlantai empat peninggalan abad ke-18, dimana sebelumnya pernah menjadi markas sebuah perusahaan farmasi terkenal dan terbesar di Eropa. Mengusung paduan konsep gaya neo Baroque dan Renaissance, sentuhan baru pada bangunan ini oleh sebagian orang dipandang sebagai penodaan terhadap salah satu struktur terindah di kota Moskow. Namun, sebenarnya Baccarat teguh untuk menjaga semangat awal bangunan tersebut, yakni lewat anak tangganya yang megah, balok pualam, pahatan klasik, serta lantai oktagonalnya.
Starck menjelaskan sentuhan surealisnya dalam proyek tersebut. "Kekuatan Baccarat berupa secercah cahaya dari potongan kristal, ini seperti ilusi. Saya memimpikan menciptakan sebuah istana kaca di mana di dalamnya semuanya menjadi mungkin. Ini bukan sebuah restoran, bukan pula butik atau museum. Ini adalah sebuah panggung teater," ujarnya.
Starck menerapkan motif api dan es pada desain di museum Baccarat Moskow. Api dan es ibarat unsur yin dan yang merupakan unsur keseimbangan dari semua hal. Mengunjungi lebih dalam, saat pintu dibuka, hal pertama yang tampak adalah tangga besar dengan di atasnya terdapat gambaran api terproyeksi pada jendela-jendela besar yang terbuat dari kaca Venesia. Di sebelah kiri pintu masuk berdiri chandelier (lampu lilin kristal) Baccarat yang terletak dalam sebuah akuarium. Chandelier ini merupakan koleksi Baccarat yang terkenal. Di bagian kanan area butik, terdapat koleksi peralatan makan, perhiasan, lampu, dan furnitur, terpajang dalam jumlah banyak.
Koleksi Phillipe Stacrk sendiri berada dalam butik Museum, seperti chandelier 58 light yang terbuat dari kaca abu-abu jernih dan merah muda, piala zaman pertengahan, meja dan kursi dengan dasar dari kristal. Kemudian satu seri meja dengan cermin dan tempat lilin, terletak memanjang searah dengan ruangan. Lantai tembus pandang dan bercahaya ruangan itu pun membuat semua yang ada di dalamnya seakan mengambang dan melayang di udara.
Ruangan lainnya yang didesain begitu ekstrem, adalah dapur dengan restauran yang menyajikan menu makanan Rusia juga cita rasa masakan Perancis. Menurut Starck, dekorasi ruang makan restauran berkapasitas 55 tempat duduk itu berkonsep "kehancuran". "Rasanya seperti sebuah ruangan yang hancur," tegas dia. Ruangan ini didesain dengan suasana yang penuh imaji api, ditambahi dengan sejumlah perangkat televisi tua buatan Soviet yang juga mempertontonkan lebih banyak lagi citra api. Bahkan, kamar mandi di ruang ini memperlihatkan fitur kristal, dudukan baja, dan dinding dengan keramik merah yang bercahaya.
"Saya menyukai masyarakat Rusia karena mereka begitu bersemangat, literatur mereka, musik, dan juga sejarahnya semua tentang cinta, drama, kehidupan, dan kematian. Karena itu tempat ini didesain sangat ekstrim. Amat sedikit tempat di dunia ini di mana kau dapat membuat sebuah kastil Baccarat," jelas Starck.
Museum Baccarat di Paris merupakan sebuah museum pribadi koleksi kristal Baccarat. Museum ini didirikan di bekas sebuah puri Marie Laure de Noailles pada tahun 2003, dengan dekorasi yang dirancang oleh arsitek kenamaan, Philippe Starck.
Dengan luas 3.000 meter persegi, Philippe Starck memberikan sentuhan kemewahan di dalamnya. Museum ini memiliki ruang pameran kesenian kaca, termasuk vas, piring, gelas dan koleksi terbatas karya perancang Georges Chevalier, Ettore Scottsass, Roberto Sambonet, Van day truex dan marcial Berro. Di museum ini juga terdapat beberapa cindera mata yang diberikan kepada beberapa kepala negara, Raja, dan Kaisar seperti untuk Kaisar Jepang, Pangeran Inggris, dan Josephine Baker.
Quote:
 |
Spoiler for Baccarat France:
Museum Baccarat Moskow ini menempati gedung berlantai empat peninggalan abad ke-18, dimana sebelumnya pernah menjadi markas sebuah perusahaan farmasi terkenal dan terbesar di Eropa. Mengusung paduan konsep gaya neo Baroque dan Renaissance, sentuhan baru pada bangunan ini oleh sebagian orang dipandang sebagai penodaan terhadap salah satu struktur terindah di kota Moskow. Namun, sebenarnya Baccarat teguh untuk menjaga semangat awal bangunan tersebut, yakni lewat anak tangganya yang megah, balok pualam, pahatan klasik, serta lantai oktagonalnya.
Quote:
 |
Spoiler for Baccarat Moscow:
Starck menjelaskan sentuhan surealisnya dalam proyek tersebut. "Kekuatan Baccarat berupa secercah cahaya dari potongan kristal, ini seperti ilusi. Saya memimpikan menciptakan sebuah istana kaca di mana di dalamnya semuanya menjadi mungkin. Ini bukan sebuah restoran, bukan pula butik atau museum. Ini adalah sebuah panggung teater," ujarnya.
Starck menerapkan motif api dan es pada desain di museum Baccarat Moskow. Api dan es ibarat unsur yin dan yang merupakan unsur keseimbangan dari semua hal. Mengunjungi lebih dalam, saat pintu dibuka, hal pertama yang tampak adalah tangga besar dengan di atasnya terdapat gambaran api terproyeksi pada jendela-jendela besar yang terbuat dari kaca Venesia. Di sebelah kiri pintu masuk berdiri chandelier (lampu lilin kristal) Baccarat yang terletak dalam sebuah akuarium. Chandelier ini merupakan koleksi Baccarat yang terkenal. Di bagian kanan area butik, terdapat koleksi peralatan makan, perhiasan, lampu, dan furnitur, terpajang dalam jumlah banyak.
Koleksi Phillipe Stacrk sendiri berada dalam butik Museum, seperti chandelier 58 light yang terbuat dari kaca abu-abu jernih dan merah muda, piala zaman pertengahan, meja dan kursi dengan dasar dari kristal. Kemudian satu seri meja dengan cermin dan tempat lilin, terletak memanjang searah dengan ruangan. Lantai tembus pandang dan bercahaya ruangan itu pun membuat semua yang ada di dalamnya seakan mengambang dan melayang di udara.
Ruangan lainnya yang didesain begitu ekstrem, adalah dapur dengan restauran yang menyajikan menu makanan Rusia juga cita rasa masakan Perancis. Menurut Starck, dekorasi ruang makan restauran berkapasitas 55 tempat duduk itu berkonsep "kehancuran". "Rasanya seperti sebuah ruangan yang hancur," tegas dia. Ruangan ini didesain dengan suasana yang penuh imaji api, ditambahi dengan sejumlah perangkat televisi tua buatan Soviet yang juga mempertontonkan lebih banyak lagi citra api. Bahkan, kamar mandi di ruang ini memperlihatkan fitur kristal, dudukan baja, dan dinding dengan keramik merah yang bercahaya.
"Saya menyukai masyarakat Rusia karena mereka begitu bersemangat, literatur mereka, musik, dan juga sejarahnya semua tentang cinta, drama, kehidupan, dan kematian. Karena itu tempat ini didesain sangat ekstrim. Amat sedikit tempat di dunia ini di mana kau dapat membuat sebuah kastil Baccarat," jelas Starck.
Quote:
| Sekarang mari kita lihat secara dekat isi museum secara lengkap beserta interior dalam museum ini |
Spoiler for Interior Museum:
Spoiler for Produk-Produk Masterpiece:
Jakarta Time
