Para ilmuwan memprediksi daratan Inggis dan benua eropa akan mengalami 'zaman es' dalam waktu beberapa dekade ke depan. Nantinya di semua jalan yang ada di Inggris akan tertutup dengan lapisan es.
"Suhu rata-rata di Inggris kini mencapai dua derajat celcius (C)," ujar Mike Lockwood, profesor fisika ruang antariksa di Reading University.
Hal ini dipengaruhi oleh bintik matahari (Sunspots) yaitu lubang gelap yang terlihat pada permukaan matahari yang disebabkan oleh bidang kecil dari aktivitas magnetik yang mengganggu aliran normal gas sehingga menghasilkan panas yang lebih intens. Demikian seperti dilansir Mail Online, Senin (4/7/2011).
Tapi tahun lalu, Profesor Lockwood bersama timnya menemukan, bahwa penurunan bintik matahari dapat memblokir angin yang dapat membuat eropa tidak terlalu dingin saat musim dingin tiba. Mereka melihat melihat data aktivitas matahari selama 9.300 tahun terakhir dengan menggunakan data Met Office.
Temuannya telah diterbitkan oleh Institute Fisika (IoP) dan menunjukan bahwa, dalam 50 tahun ke depan terdapat satu dari sepuluh kesempatan di mana matahari akan kembali dalam kondisi pada tahun 1645 dan 1715, ketika itu sungai Thames, di London secara berkala membeku, seperti halnya laut Baltik. Hal tersebut dikenal dengan istilah maunder Minimum, selama ini astronom tidak bisa melihat bintik matahari dan Eropa akan menghadapi musim dingin yang sangat luar biasa yang dikenal dengan Zaman Es.
Temuan Profesor Lockwood bisa berarti musim dingin yang akan datang akan terjadi dibawah suhu 2,5 derajat C, hal ini sangat jauh sekali dengan kedaan musim dingin di Inggris saat ini yang bersuhu paling rendah hanya 5 derajat C.
Selama bulan Juni ada tiga studi berbeda mengenai aktivitas sunspot. Namun, semuanya sepakat menyimpulkan bahwa aktivitas sunspot akan menurun selama 10 tahun ke depan. "Kenaikan aktivitas sunspot berikutnya akan terjadi mengikuti siklus 11 tahunan, namun tidak akan sekuat biasanya bahkan mungkin tidak terjadi sama sekali," penemuan ini dipresentasikan pada pertemuan divisi fisika matahari di American Astronomical Society.
Mereka menambahkan,"Penurunan pemanasan global mungkin akan terjadi setelah tahun 2020. Perkiraan tersebut diharapkan jika bintik matahari menghilang selama bertahun-tahun, bahkan mungkin beberpa dekade."
"Suhu rata-rata di Inggris kini mencapai dua derajat celcius (C)," ujar Mike Lockwood, profesor fisika ruang antariksa di Reading University.
Hal ini dipengaruhi oleh bintik matahari (Sunspots) yaitu lubang gelap yang terlihat pada permukaan matahari yang disebabkan oleh bidang kecil dari aktivitas magnetik yang mengganggu aliran normal gas sehingga menghasilkan panas yang lebih intens. Demikian seperti dilansir Mail Online, Senin (4/7/2011).
Tapi tahun lalu, Profesor Lockwood bersama timnya menemukan, bahwa penurunan bintik matahari dapat memblokir angin yang dapat membuat eropa tidak terlalu dingin saat musim dingin tiba. Mereka melihat melihat data aktivitas matahari selama 9.300 tahun terakhir dengan menggunakan data Met Office.
Temuannya telah diterbitkan oleh Institute Fisika (IoP) dan menunjukan bahwa, dalam 50 tahun ke depan terdapat satu dari sepuluh kesempatan di mana matahari akan kembali dalam kondisi pada tahun 1645 dan 1715, ketika itu sungai Thames, di London secara berkala membeku, seperti halnya laut Baltik. Hal tersebut dikenal dengan istilah maunder Minimum, selama ini astronom tidak bisa melihat bintik matahari dan Eropa akan menghadapi musim dingin yang sangat luar biasa yang dikenal dengan Zaman Es.
Temuan Profesor Lockwood bisa berarti musim dingin yang akan datang akan terjadi dibawah suhu 2,5 derajat C, hal ini sangat jauh sekali dengan kedaan musim dingin di Inggris saat ini yang bersuhu paling rendah hanya 5 derajat C.
Selama bulan Juni ada tiga studi berbeda mengenai aktivitas sunspot. Namun, semuanya sepakat menyimpulkan bahwa aktivitas sunspot akan menurun selama 10 tahun ke depan. "Kenaikan aktivitas sunspot berikutnya akan terjadi mengikuti siklus 11 tahunan, namun tidak akan sekuat biasanya bahkan mungkin tidak terjadi sama sekali," penemuan ini dipresentasikan pada pertemuan divisi fisika matahari di American Astronomical Society.
Mereka menambahkan,"Penurunan pemanasan global mungkin akan terjadi setelah tahun 2020. Perkiraan tersebut diharapkan jika bintik matahari menghilang selama bertahun-tahun, bahkan mungkin beberpa dekade."