5 Bintang yang Tak pernah Tampil di Final Piala Dunia

Kehebatan dan nama besar pesepakbola kadang tak berbanding  lurus dengan prestasi. Kebintangan sang pemain juga bukan sebuah  jaminan bisa berlaga di semua level hingga ajang Piala Dunia. Berikut 5  pemain mega bintang yang tak pernah berlaga di  putaran  final World Cup.

1. George Best (Irlandia)
Satu  kesempatan emas datang bagi Irlandia untuk bisa berlaga  di ajang  Piala Dunia. Tepatnya pada Espana 1982.  Alasannya  jelas karena  Irlandia   diperkuat mega bintang  George  Best,  pemain terbaik  Eropa  saat itu.. Namun sayang dalam  babak  kualifikasi Grup 2 Zona Eropa, Irlandia hanya berada di posisi tiga di  bawah Belgia dan Prancis. Lebih menyedihkan bagi Best, gagalnya  mereka menuju Espana hanya lantaran kalah selisih gol dari Prancis  yang sama sama mengumpulkan nilai 10.

George Best (Sumber: andriewongso)

2. George Weah (Liberia)
Siapa  tak kenal George Weah, pesepakbola asal Liberia.  Segudang prestasi baik individu maupun bersama klub berhasil diraih  pemilik nama lengkap George Tawlon Manneh Oppong Ousman Weah. Catatan emasnya  menjadi pemain terbaik Dunia, Eropa dan  Afrika,  bahkan dianggap  pemain terbaik Afrika sepanjang masa tak mampu membawa negaranya berlaga di Piala Dunia. Kesempatan terakhirnya di Piala
Dunia 2002, Weah hanya menjadikan Liberia berada diperingkat  dua Grup 2 kualifikasi Zona Afrika.

George Weah (sumber: thefootyblog)

3. Eric Cantona (Prancis)
Julukannya  “The  King”. Wajar jika Eric  Cantona  dijuluki  sang raja. Permainan dan kepemimpinannya di lapangan sangat berkharisma.  Teknik tingginya memaksa rekan dan lawan  terpesona.  Puncak kejayaannya “King Cantona” terjadi bersama klub Manchester  United. Sayang kebintangan bersama “Setan Merah” tak bisa diperlihatkan kala berkostum Timnas Prancis. Perselisihanya dengan  pelatih Henri Michel memaksa King Cantona terdepak dari skuad Prancis  di Piala  Dunia 1990 Italia dan Amerika  Serikat  1994.  Kesempatan terakhirnya  di Piala Dunia 1998 harus terkubur  lantaran  tengah menjalani skorsing  aksi tendangan kungfunya saat membela MU.

Eric Cantona (Sumber: sportsamazing.blogspot)

4. Ryan Giggs (Wales)
Menjadi  salah seorang bintang di era sepakbola millenium  pantas disandang Ryan Giggs. Kesetiaan bersama Manchester United  dengan segudang gelar berhasil diraih hingga mendapat kehormatan  mendapat gelar Sir dari kerajaan Inggris. Sayang kebintangan Giggs tak pernah  bisa  menyinari  negaranya, Wales di  ajang Piala  Dunia lantaran selalu gagal di babak penyisihan grup Zona Eropa.

Ryan Giggs (Sumber: wordpress)

5. Jari Litmanen (Finlandia)
The  Flying Finn begitulah jagat sepakbola menjuluki Jari  Litmanen.  Naluri tajam dan dingin dalam mencetak gol  membuat  pemain dan penjaga gawang lawan sering tercecer. Gelar juara Liga Belanda  dan Liga Champions Eropa 1995 bersama Ajax Amsterdam  dirasakannya.  Trophy  Piala FA, Worthington Cup dan UEFA  Cup bersama Liverpool bisa diraih. Peringkat 3 pemain terbaik Eropa 1995 bisa disandangnya.  Tapi  kehebatan  itu tak  pernah  terjadi  bersama negaranya Finlandia yang tak pernah lolos ke Piala Dunia.(**)

Jari Litmanen (Sumber: independent.co.uk)

VISITORS

Visit Country

free counters

coment in here

wibiya widget