Fenomena gangguan mental, jiwa, dan atau kesurupan terjadi di berbagai belahan dunia, dianggap sebagai sindrom budaya latah karena tidak terjadi pada satu orang melainkan kelompok, ataupun regional. Seperti 5 gangguan budaya yang dijelaskan secara singkat di bawah ini:
1. Saora Disorder
Diantara Suku Saora yang mendiami wilayah bagian Orissa di India, para pemuda dan pemudinya terkadang memperlihatkan sebuah perlilaku abnormal, yang para ahli kejiwaan dari Barat menyebutnya sebagai gangguan mental. Mereka menangis, tertawa dalam waktu yang tidak ditentukan, kehilangan ingatan, pingsan, dan bahkan merasa seperti digigit ribuan semut. Gangguan ini biasanya menyerang para pemuda dan perempuan muda dewasa yang tidak tertarik untuk menjalani kehidupan normal dalam suku mereka yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani.Berdasarkan kepercayaan mereka, perilaku tersebut menandakan bahwa seseorang sedang didekati oleh mahluk supranatural untuk dinikahi.
2. Sindrom Couvade
Sindrom ini dialami oleh pria yang pasangannya sedang hamil dan mendekati masa kelahiran bayinya. Calon ayah yang mengalami sindrom ini akan merasakan pengalaman kehamilan sang calon ibu. Rasa sakit melahirkan, diasingkan pasca melahirkan, pembatasan makanan dan melakukan hubungan intim. Bahkan kasus ekstrimnya adalah ketika sindrom ini mampu merubah bentuk badan si calon ayah, terlihat seperti seorang perempuan hamil tujuh bulan.
3. Grisi Siknis (Penyakit Gila)
Dalam bahasa Inggris disebut dengan “Crazy Sickness”, atau penyakit gila, merupakan penyakit menular, sebuah sindrom latah yang mendominasi penduduk Desa Miskito di Amerika tengah bagian timur, Nicaragua, dan terutama menyerang perempuan muda 15-18 tahun. Selama dalam keadaan sakit gila tersebut, si penderita akan tidak sadarkan diri, jatuh ke tanah, kemudian melarikan diri. Namun sebelum terjadi serangan tersebut, si penderita akan mengalami sebuah gejala yang ditandai oleh, sakit kepala, pusing, gelisah, mual, marah yang tak beralasan dan atau ketakutan. Dikatakan menular karena biasanya si penderita akan menyebutkan nama seseorang yang ada di sekitarnya, dan terinfeksi.
4. Hantu Kegilaan (Ghost Sickness)
Hantu kegilaan, atau dalam bahasa Inggris, merupakan sindrome budaya “latah” yang dihubung-hubungkan dengan roh orang mati ataupun sekarat oleh suku asli Amerika. Juga dihubungkan dengan ilmu sihir. Diidentikan dengan gangguan pskosis masyarakat Navajo asli. Secara umum gejala gangguan mental ini dicirikan oleh hilangnya gairah hidup, perasaan tercekik (sesak nafas), mimpi buruk berulang-ulang dan perasaan terancam.
5. Gurumba
Gurumba berarti orang liar, gila, dan biasa terjadi pada pria yang sudah menikah. Ketika seorang lelaki mengalami kondisi keliaran ini, maka ia akan melakukan perbuatan mencuri barang tetangganya, mengambil barang yang dianggapnya berharga padahal sebaliknya. Ia lalu berlari menuju hutan untuk beberapa hari tak kembali. Namun ia kembali dalam keadaan seperti tidak terjadi apa, dan bahkan barang yang dicurinya pun tidak dibawanya serta. Si penderita terlihat hiperaktif dan kikuk berbicara terbata-bata. Peristiwa ini terjadi di negara Nugini. (**)