Untuk umat Islam, bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti dimana seluruh umat menjalankan ibadah puasa dengan suka cita. Namun tahukan Anda bahwa ritual puasa tidak hanya dijalankan oleh umat Islam saja, namun juga agama lainnya? Berikut penjelasannya:
1. Islam
Selain puasa wajib di bulan Ramadhan, dalam agama Islam dikenal banyak sekali jenis puasa sunah. Diantaranya yaitu puasa Syawal, puasa Senin Kamis, puasa Daud, puasa di bulan Rajab dan lain sebagainya. Untuk menjalankan puasa disarankan untuk sahur terlebih dahulu dan kemudian berbuka sampai waktu Magrib tiba. Selama menjalankan puasa tidak diperkenankan makan, minum, berhubungan seksual, dan diharuskan untuk menjaga prilaku (menahan hawa nafsu).
2. Kristen Protestan
Dalam Kristen Protestan, puasa dipahami sebagai personal dan sukarela. Karena itu, gereja tidak melarang atau mewajibkan puasa dan tidak ada aturan bakunya. Umat Kristen Protestan Evangelical, Pantekosta, dan Kharismatik, sering melakukan puasa untuk memperjuangkan sesuatu atau untuk menandakan keprihatinan diri terhadap masyarakat luar.
3. Buddha
Meski tidak wajib, setiap tanggal 1 dan 15 berdasarkan kalender lunar (revolusi bulan), ketika bulan purnama, umat Buddha melakukan puasa vegetaris. Mereka boleh makan kapan pun, namun hanya boleh makan sayur, tidak boleh ada daging dan bawang.
4. Hindu
Satu kali dalam setahun umat Hindu berpuasa pada hari Nyepi. Puasa dimulai sejak matahari terbit hingga matahari terbit lagi. Aturannya adalah dengan mengikuti ajaran Catur Brata Penyepian, yang meliputi: tidak menyalakan api/cahaya, tidak melakukan pekerjaan, tidak bepergian, dan tidak berfoya-foya/tidak melampiaskan nafsu termasuk berhubungan seksual.
5. Budaya Jawa
Puasa pada budaya Jawa ada yang sejalan dengan fikih Islam dan ada juga yang merupakan ajaran guru kebathinan ataupun warisan zaman Hindu-Buddha. Puasa yang sering dilakukan adalah puasa mutih. Yaitu puasa hanya makan nasi selama 7 hari berturu-turut atau berpantang makan garam selama 3-7 hari.