Kebrutalan Sebagian Masarakat Maros ( untung ane makassar)

Kebrutalan Sebagian Masarakat Maros

Gan, sepertinya masarakat di Maros itu sangat suka dengan kekerasan
Seorang Polisi hanya gara-gara razia helm dan menegur mau menyita parang orang demo langsung di Bacok sama pendemo

bener-bener songong sebagian masarakat Maros itu

link :
1. http://regional.kompas.com/read/2011...siun.Selamanya
2. http://regional.kompas.com/read/2011...Helm.Dua.Tewas

Berita :

Aiptu Abdul Rahim Pensiun Selamanya

Jenazah (Aiptu) Abdul Rahim, anggota Kepolisian Polresta Kab. Maros,di turunkan dari peti. Abdul Rahim di Taman Makam Pahlawan (TMP) Marusu, Selasa (10/05/2011). Abdul Rahim adalah salah satu dari korban tewas dalam perkelahian antara polisi dengan warga Mattajang, senin kemarin.
TERKAIT:
Temui Bupati Bawa Badik, 4 Pria Ditembak
Gara-gara Razia Helm, Dua Tewas
MAKASSAR, KOMPAS.com - Tembakan salvo di udara memecahkan keheningan prosesi pemakaman Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Abdul Rahim, anggota Kepolisian Polresta Kabupaten Maros, yang merupakan korban tewas dalam insiden berdarah di Desa Bontojolong, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Senin (09/05/2011).


Isak tangis keluarga dan kerabatnya mengiringi turunnya jenazah ke liang lahat. Pukul 13.30 Wita, Selasa (10/05/2011) Aiptu Abdul Rahim dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Marusu, Jl Sultan Hasanuddin, Maros.

Keluarga sama sekali tidak menyangka jika Abdul Rahim harus meninggal dengan cara tragis. Abdul Rahim tewas setelah terkena tebasan senjata tajam pada leher dan dada saat bertugas.

Empat warga Desa Mattajang, Kecamatan Cendrana yang mengamuk dalam sweeping helm dan senjata di Desa Bontojolong, Kecamatan Turikale, Senin kemarin. Salah satunya menusukkan badik ke leher Abdul Rahim dan membuatnya tewas.

Kapolda Sulawesi Selatan-Barat Irjen Jhony Waenal Usman, yang mengiring prosesi pemakaman mengungkapkan duka mendalam. "Beliau adalah polisi yang baik, berdedikasi dan kami menghaturkan penghargaan dengan kenaikan pangkat," kata Jhony Waenal Usman kepada wartawan usai menutup prosesi penghormatan terakhir.

Seharusnya Abdul Rahim enam bulan lagi memasuki masa purnabakti di Korps Polri. Namun di akhir masa tugasnya, ia tewas. Di akhir hayatnya, Abdul Rahim naik pangkat dari bintara senior, menjadi perwira pertama dengan pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda) Anumerta.


Gara-gara Razia Helm, Dua Tewas


Briptu Aswan Hadi ,salah satu korban luka dalam insiden bentrokan polisi dengan warga Maros Desa Bontojolong, Kec. Turikale. Kab. Maros. Senin(09/05/2011)
MAKASSAR, KOMPAS.com — Bentrokan antara polisi dan warga di Desa Bontojolong, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (9/5/2011), menyebabkan dua orang tewas dan dua orang luka.


Korban yang tewas adalah Aiptu Abdurrahim dan seorang warga bernama Daeng Aha, sedangkan dua korban luka adalah Bripka Aswan Hadi dan Hamzah. Aswan Hadi terluka pada bagian lambung kanan akibat bacokan badik saat bentrokan. Aswan belum bisa dimintai keterangan terkait insiden tersebut. Aswan hanya mengaku syok dengan peristiwa yang dialami dan kematian rekannya.

Sementara itu, Daeng Aha, seorang korban tewas, mengalami delapan luka tembak. Jenazah Daeng Ahad langsung dibawa ke ruang otopsi Rumah Sakit Bayangkara. Sementara jenazah Abdurrahim dibawa ke rumahnya di Kabupaten Maros.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari kepolisian mengenai penyebab bentrokan polisi dengan warga. Kabid Humas Polda Sulselbar Ajun Komisaris Besar Chevy Ahmad yang dihubungi belum bersedia berkomentar via telepon. Sementara Kapolda Sulselbar Inspektur Jenderal Johny Waenal Usman masih berada di TKP di Kabupaten Maros.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, Daeng Aha dan tiga pengawalnya yang baru pulang dari kantor pemerintah daerah melintas di jalan Desa Bontojolong sekitar pukul 13.19 Wita. Saat itu, di tempat yang sama, polisi tengah menanti para pendemo yang berunjuk rasa di DPRD Maros.

Saat melintas, Daeng Aha dan pengawalnya ditahan karena tidak menggunakan helm pengaman. Polisi sendiri melihat Daeng Aha dan pengawalnya membawa parang. Terjadilah keributan di antara kedua belah pihak.

Tersulut emosi, Daeng Aha menusuk Abdurrahim pada bagian leher hingga tewas. Perkelahian pun terjadi dan berakhir dengan dilumpuhkannya Daeng Aha dengan tembakan sebanyak delapan kali di kaki, perut, dan tubuh bagian belakang.


Specless buat masarakat Maros - Sulawesi Selatan yang hoby banget ama kekerasan
azubaedi is offline  

VISITORS

Visit Country

free counters

coment in here

wibiya widget