“Kalau DVD aslinya saja harganya terjangkau, kenapa pula harus beli yang bajakan,” kata sang sutradara Hanung Bramantyo di gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 22 Juni 2011.
Menurut Hanung, setelah film tidak diputar di bioskop, lahan yang paling bagus untuk sosialisasikan itu adalah home theatre dan televisi. “Persoalannya, kendala paling besar untuk home theater itu adalah bajakan,” ujarnya.
Selain itu, di beberapa daerah Indonesia belum tersedia bioskop, sehingga DVD merupakan pilihan yang tepat untuk menonton film yang berkisah tentang Kyai Haji Ahmad Dahlan ini. Perilisan DVD itu ikut didukung Muhammadiyah yang menyuarakan gerakan ‘Warga Muhammadiyah Anti Pembajakan’.
“Kami telah menggunakan film itu untuk sosialisasi dan referensi Al Islam dan ke-Muhammadiyah-an. Maka kami sangat berterimakasih bagi produsen. Upaya yang brilian dan mendorong kreatifitas sineas untuk terus berkarya,” kata Abdul Mukti, sekretaris PP Muhammadiyah.
Selain harga yang ekonomis, DVD yang dirilis merupakan versi director cut, artinya ada tambahan scene atau adegan sepanjang kira-kira 10 menit yang tidak bisa disaksikan di bioskop. Dengan penambahan tersebut, film berdurasi 109 menit di bioskop itu menjadi 120 menit di DVD.
“Ada dialog yang tidak disertakan di versi layar lebar. Itu obrolan yang tidak menambah nilai secara komersil (untuk layar lebar), jadi kita simpan untuk sementara waktu,” ujar suami Zaskia Mecca itu.
Dalam waktu dua minggu, DVD dari film yang meraup 1,2 juta penonton di bioskop itu telah terjual lebih dari 75 ribu keping melalui pemesanan awal dengan harga khusus Rp10 ribu. Ada empat macam harga yang tersedia yaitu Rp10 ribu (DVD soft cover), Rp29 ribu (VCD hard cover), Rp39 ribu (DVD hard cover) dan Rp49 ribu (DVD hard cover bonus mouse pad). |(vivanews)