5 Pembalap F1 yang Tewas di Sirkuit Beberapa Tahun Terakhir

Label: ,

Sepanjang gelaran balap mobil Grand Prix Formula 1 dimulai pada awal tahun 1950, tercatat sederet nama pembalap yang meninggal di ajang bergengsi yang satu ini. Jika dihitung-hitung, 40 lebih pembalap telah menjadi korban keganasan dahsyatnya mobil balap yang mereka pacu. Berikut 5 pembalap F1 yang meninggal beberapa tahun terakhir ini:


1. Ayrton Senna
Ayrton Senna adalah mantan pembalap Formula 1 asal Brasil. Dia adalah juara dunia Formula 1 pada tahun 1988, 1990, dan 1991. Ia meninggal dunia akibat kecelakaan hebat di tikungan Tamburello saat memimpin balapan di GP San Marino di Sirkuit Imola bersama tim Williams pada 1 Mei 1994. Senna pernah membalap untuk empat tim yaitu Toleman, Lotus, McLaren, dan Williams.Berpasangan dengan juara dunia Alain Prost untuk tim McLaren pada tahun 1988 ia menjadi juara dunia pertama kali di Formula 1. Perseteruannya dengan Prost sering dikenang sebagai salah satu perseteruan terhebat sekaligus terpahit dalam sejarah Formula 1. Beberapa rival Senna lainnya adalah Nelson Piquet dan Nigel Mansell.

Ayrton Senna (sumber: blogspot.com, uniknya.com)

Senna terkenal dengan kehebatannya dalam mengemudikan mobil Formula 1 di sirkuit basah. Senna sering dijuluki sebagai The Rain Man. Kehebatannya di trek basah dapat dilihat pada GP Monaco 1984 dimana dengan mobil yang kurang mumpuni dia menempati posisi kedua, kemenangan pertamanya yang begitu dominan pada GP Portugal 1985, dan pada GP Eropa 1993. Pada GP Eropa 1993 di sirkuit Donington, Inggris, Senna dalam jarak kurang dari satu lap berhasil menjadi pemimpin lomba setelah sempat berada di posisi kelima. Senna juga sering dijuluki Master of Monaco karena dia menjuarai GP Monako sebanyak 6 kali. Kehebatan Senna lainnya adalah dia sangat piawai dalam kualifikasi. Dia mencatat 65 kali posisi start terdepan dalam 162 balapan sebelum dipecahkan oleh Michael Schumacher yang mencatat 65 kali start terdepan dalam 236 balapan. Kemenangan di GP Brazil tahun 1991 dan GP Jepang tahun 1988 merupakan beberapa contoh penampilan terbaiknya. Sepanjang kariernya, Senna telah memenangi 41 Grand Prix.

2. Roland Ratzenberger
Roland Ratzenberger (lahir di Salzburg, Austria, 4 Juli 1960 – meninggal di Bologna, Italia, 30 April 1994 pada umur 33 tahun) merupakan seorang pembalap Formula Satu asal Austria. Ia hanya mengikuti satu musim F1 yaitu di tahun 1994 dengan hanya satu kali start saja. Ia meninggal dunia akibat kecelakaan fatal di sesi kualifikasi GP San Marino 1994, sehari sebelum Ayrton Senna meninggal dunia akibat kejadian serupa.

Roland Ratzenberger (sumber: blogspot.com, uniknya.com)

3. Elio de Angelis
Elio de Angelis (lahir di Roma, Italia, 26 Maret 1958 – meninggal di Marseille, Perancis, 15 Mei 1986 pada umur 28 tahun) adalah seorang pembalap Formula Satu asal Italia yang berpartisipasi di antara tahun 1979 sampai 1986, dengan membalap untuk tim Shadow, Lotus, dan Brabham. Ia tewas saat testing di sirkuit Paul Ricard di Le Castellet pada 1986. Elio merupakan seorang pembalap kompetitif dan populer karena sifatnya yang ramah di awal dekade 1980-an. Sering kali ia juga disebut sebagai “pembalap paling ramah terakhir di ajang F1″.

Elio de Angelis (sumber: blogspot.com, uniknya.com)

4. Riccardo Paletti
Riccardo Paletti (15 Juni 1958 – 13 Juni 1982) adalah seorang pembalap F1 yang tewas pada grand prix Kanada pada tanggal 13 Juni 1982. Mobilnya menabrak bagian belakang mobil lawannya pada saaat jarum kecepatan menunjuk angka 180 km/jam hingga terlempar ke jalur Geoff Lees dan kemudian terbakar.

Riccardo Paletti (sumber: blogspot.com, uniknya.com)

5. Gilles Villeneuve
Gilles Villeneuve (lahir di Richelieu, Kanada, 18 Januari 1950 – meninggal di Heusden-Zolder, Belgia, 8 Mei 1982 pada umur 32 tahun) adalah seorang pembalap Formula 1 kelahiran Kanada. Ia adalah ayah dari juara dunia F1 1997, Jacques Villeneuve. Gilles Villeneuve tewas akibat sebuah kecelakaan saat babak latihan GP Belgia di Zolder pada tahun 1982. Ia menyeruduk bagian belakang mobil Lotus Jochen Mass saat mendekati tikungan terakhir, dan Gilles terlempar ke tembok pembatas. Villeneuve dimakamkan di tanah kelahirannya, Quebec, Kanada atas perintah PM Kanada. Namanya kemudian diabadikan sebagai nama sirkuit di kawasan Montreal yang saat ini dipakai sebagai tuan rumah GP Kanada. Anaknya, Jacques Villeneuve masih bisa membuat mendiang ayahnya tersenyum bangga saat menjadi juara dunia 1997. (**)

VISITORS

Visit Country

free counters

coment in here

wibiya widget