(innalillah) Polisi Jepang “Tuduh” Muslim Teroris

 
Polisi Jepang “Tuduh” Muslim Teroris
Kehidupan sejumlah Muslim Jepang telah berantakan terkait tuduhan bahwa polisi menganggap kaum minoritas ini sebagai sebuah sumber terorisme potensial.
“Setiap saat, polisi dapat mengakses rekening bank pribadi untuk penyelidikan tanpa surat perintah pengadilan,” kata Kazuki Azusawa, seorang pengacara, kepada situs MuslimMatters Kamis lalu (9/6).
Azusawa mengatakan sejumlah Muslim Jepang hancur kehidupannya setelah tuduhan Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo berpendapat bahwa minoritas Muslim merupakan sumber terorisme potensial.
Dokumen internal yang bocor menunjukkan bahwa polisi mengidentifikasi sejumlah Muslim sebagai teroris potensial.
Dokumen itu berisi informasi yang sangat sensitif, seperti nomor paspor, alamat, nomor telepon dan nama anggota keluarga.
Dokumen juga mengungkapkan bahwa penyelidikan dilakukan atas permintaan FBI.
Azusawa mengutip kasus salah seorang Muslim yang dipecat dari perusahaannya atas tuduhan teroris.
Kasus lain, seorang Muslim yang memiliki usaha kecil mengalami penurunan jumlah pelanggan yang signifikan, tambahnya.
Pekan lalu, 14 Muslim menggugat kota Tokyo dan pemerintah atas tuduhan tersebut.
Dengan menuntut kompensasi sejumlah 154 juta Yen, para penggugat mengatakan bahwa penyelidikan polisi dilakukan dengan cara yang tidak sah yang melanggar hak asasi manusia mereka.
Azusawa mengatakan bahwa polisi memelihara data 98 persen Muslim Jepang, yang berarti bahwa hanya identitas agama seseoranglah yang digunakan sebagai penanda yang menentukan orang mana yang merupakan teroris potensial di Jepang.
Tidak Ada Bias
Namun beberapa analis menyangkal bias terhadap Muslim Jepang.
“Saya tidak berpikir penyelidikan polisi tidak manusiawi bila dibandingkan dengan apa yang terjadi di negara-negara Islam dimana kerja paksa dan penyiksaan diberlakukan,” kata analis militer Kenjiro kato.
Kato mengutip seorang kenalan polisi, yang menggambarkan investigasi beberapa Muslim Tokyo sebagai latihan untuk mengasah keterampilan profesional mereka dalam memata-matai orang tanpa diketahui.
“Jepang adalah salah satu negara yang paling nyaman bagi umat Islam untuk tinggal dan hanya ada sedikit bias terhadap mereka.”
Islam mulai berkembang di Jepang pada tahun 1920-an melalui imigrasi ratusan Muslim Turki dari Rusia setelah revolusi Rusia.
Pada tahun 1930, pemeluk agama Islam telah mencapai 1000 orang dari beragam asal.
Gelombang migran lain yang meningkatkan populasi Muslim mencapai puncaknya pada tahun 1980-an, seiring meningkatnya jumlah pekerja migran dari Iran, Pakistan, dan Bangladesh.
Jepang hari ini merupakan rumah bagi komunitas Muslim yang terus berkembang. Jumlahnya kini sekitar 120.000 Muslim, di antara 127 juta penduduk di negara urutan sepuluh dunia dari kepadatan penduduknya. (oi)

VISITORS

Visit Country

free counters

coment in here

wibiya widget