Menag mengatakan distribusi anggaran perlu dipikirkan agar tak terjadi jurang, terutama antara dana yang disediakan dengan pemerintah dengan dana operasional yang biasa mereka gunakan. “Kalau masih ada gap bisa jadi masalah.”
Karenanya, Menag menegaskan pemerintah akan melakukan kajian mendalam tentang program itu. Apalagi ide madrasah gratis merupakan hal baru yang berlum pernah diterapkan sebelumnya. Pihaknya telah melakukan studi banding ke sejumlah daerah yang telah menerapkan pendidikan gratis. Salah satunya adalah Sumater Selatan. Provinsi itu menggratiskan pendidikan sejak 2008.
Namun demikian, kata Menag, pihaknya mengambil langkah persiapan untuk menjajaki kemungkinan realisasi program itu. Pihaknya menginstruksikan pendataan madrasah berikut data jumlah siswa, dan biaya operasional yang digunakan madrasah. Ia berharap program ini bisa diwujudkan. Terlebih anggaran pendidikan yang dialokasikan APBN 2012 mencapai 27 triliun rupiah. “Saya tidak mau dengar lagi ada anak yang tidak sekolah.”
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Ali mengaku, Kementerian Agama telah membentuk tim khusus untuk mengkaji wacana madrasah gratis. Hal ini untuk mengkaji efektifitas program tersebut. “Kita sedang mengkaji betul,” katanya. (rep)